Benarkah sholat kita menghadap ke ka'bah

Monday, August 29, 2016

Menurut ilmuwan yang meyakini bahwa bumi kita ini bulat, setiap jarak sekian 6,4 km akan terjadi lengkungan sebesar 3,2 meter.  Sekarang bayangkan Anda berdiri menghadapa ka’bah dari jarak 12,8 Km dimana akan terjadi lengkungan sebesar 6,4 meter. Dengan lengkungan sebesar 6,4 meter tentu saja pandangan andapun otomatis naik (mendongak) sebesar 6,4 meter pula yang berarti anda tidak lagi mengarah ke ka’bah melainkan mengarah ke langit.

Tentu saja penyebab anda tidak dapat menghadap ka'bah bukan disebabkan adanya halangan gunung-gunung tinggi melainkan posisi anda yang memang tidak memungkinkan menghadap ke ka'bah akibat adanya lengkungan bumi. Dalam Bumi bulat, meskinpun posisi anda apakah berdiri atau sujud seperti pada gambar di atas merupakan keadaan lazim dan dianggap menghadap Qi'blat meskipun pada kenyataanya tidak. Anggapan ini muskil menurut akal sehat kita. Saking muskilnya, Anda bahkan tidak merasakan bahwa sebenarnya anda sedang suzud ditengah perputaran bumi yang berputar pesat 1.6.000 km/jam sambil bergerak mengelilingi matahari. Demikianlah hidup pada bumi yang berbentuk bulat, semakin muskilnya sesuatu maka semakin dianggap normal. Sebaliknya sesuatu yang lebih mudah dicerna dan diterima akal sehat kita dianggap abnormal.


Anda bisa renungkan gambar di atas. Anda tidak punya alasan untuk menyalahkan posisi sujud Mr. B karena keduanya dianggap menghadapa ke Qi'blat. Masalah ini kelihatan simple. Kejadian ini persis terjadi pada masjid di suriname yang dibangun oleh orang-orang keturunan Indonesia, dimana ada dua mesjid berhadapan tetapi saling membelakangi. Yang pertama menghadap ke Barat dan yang kedua menghadap ke Timur. Masjid yang pertama dibangun oleh kelompok pertama yang notabene adalah orang-orang tua yang masih mengikuti kebiasaan generasi pertama yang membawa ajaran tetuanya dari jawa bahwa arah shalat adalah menghadap ke Barat. Jika mereka berada dikampung halamanya memang ini cenderung benar. Sementara Masjid yang menghadap ke timur adalah masjid yang dibangun oleh generasi muda yang telah meninggalkan keyakinan leluhurnya yang secara logis meyakin posisi ki'blat dimana mereka membangun masjid adalah kebetulan mengarah ke arah Timur.
Coba anda amati, bayangkan dan renungkan. Kemudian dengan keyakinan anda bahwa Bumi ini berbentuk bulat, jawab dengan jujur benarkah anda yang tinggal jauh dari Ka'bah bisa mengarahkan pandangan ke ka'bah? Benarkah selama ini anda shalat ke arah ka'bah? Tentu saja anda tak perlu khawatir, karena Bumi ini memang tidak Bulat dan kita benar-benar shalat mengarah ke Ka’bah.

Menghadap ke ka'bah dapat dilakukan jika dan hanya jika bumi ini datar. Tidak masalah anda berada sangat jauh dari ka'bah. Tidak masalah anda berada diketinggian yang berbeda, Tidak masalah pandangan anda terhalang gedung-gedung tinggi atau gunung-gunung, Tidak masalah pandangan anda terhalang oleh keterbatasan pandangan manusia, tetapi muka dan atau seluruh anggota badan anda mengarah tepat ke arah ka'bah.

3 comments:

  1. Betul, gan.. Sangat masuk diakal banget kl itu di bumi datar. Sebaliknya mustahil akan bener dan mudah kl bumi ini bulat.
    Emang saatnya membuka mata, pikiran, dan akal sehat kita untuk meliat kebenaran yg nyata setelah dr dl kala kt sedikitpun tak pernah peduli benar a/ tidaknya teori2 dan propaganda2 iptek orang barat terutama Amerika dan zionis cs lewat Nasa dll.
    Go on, brother!! Terus suarakan kebenaran

    ReplyDelete
  2. Artikel yg bagus bgt... sangat logis.. sy jg mulai menyadari keanehan teori bumi bulat

    ReplyDelete
  3. Pendapat atau katakanlah ilmu biar yang menulisnya tidak marah, menyatakan bahwa Bumi itu bulat seperti bola, sama seperti bulan dan matahari.
    Ada ada saja yang keluar dari fikiran Manusia, memang Manusia sudah diakui oleh para Malaikat bahwa Manusia bukan hanya ingkar tapi juga melawan dan membuat kerusakan, nah ini contohnya bukan melaksanakan tugas-tugas dari Allah Swt. malahan penasaran dengan bumi yang luas membuat penelitian akhirnya tidak menemukan hal yang berbeda dengan keterangan dalam Kitab Allah Swt sampai dengan Al-Quran, maka mereka membuat pengecualian agar bisa dikatakan hebat, apa gunanya bagi mereka, apa setelah berbangkit nanti dipakai itu peta globe.
    Jelas dan sangat jelas Allah Swt. katakan dalam Al-Quranul Karim bahwa diciptakan bumi dan langit itu berdekatan (menyatu) lalu langit ditinggikan dan bumi di perluas, jadi tidak perlu menambah-nambah tafsir, yang ada semakin kena tipu sama kafir, tujuan diberitahukan oleh Allah Swt. agar Manusia benar-benar patuh kepada Allah Swt. dan bukan untuk diteliti, tidak bakalan berhasil penelitian Manusia jika hal-hal tersebut dirahasiakan oleh Allah Swt.
    Coba berfikiran lurus dan patuh pasti kita langsung berasumsi bahwa bumi itu datar dan yang bulat itu memang ada yaitu Matahari dan Bulan kan nampak sama kita kalau itu bulat, dan pada saat para astronot naik ke bulan jangankan bisa melihat Bumi dari sana malahan berdiri disana juga tidak bisa karena memang bulan itu bulat, cuma fakta para astronot itu sudah pasti tidak dipubliskan, jarang ada manusia mengakui kesalahan konon lagi itu sebuah perjalanan yang sudah menggunakan biaya yang tidak sanggup kita hitung.
    Allah Swt. menciptakan Bumi sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup untuk proses penciptaan makhluk hidup tersebut dan setelah lengkap jumlahnya maka bumi disatukan kembali dengan langit (kiamat namanya) makhluk khususnya Manusia yang disayangi ditempatkan kembali ke asalnya yaitu Jannatul Firdaus dan yang tidak disayangi ditempatkan ditempatkan di Neraka Jahannam, diciptakan Matahari, Bulan dan Bintang merupakan unsur antara Langit dan Bumi untuk memberikan manfaat kepada keduanya, nah apa masih ada yang mau meneliti bumi, saya yakin kalau ada yang benar-benar ngotot mau meneliti bagaimana luasnya Bumi pasti mereka akan wafat dalam penelitian nya tidak akan menemukan titik akhir sudutnya bumi, maka keluar lagi perkataan Bumi bulat, padahal mereka tidak sampai sampai, yang ada mereka menyerah dan pulang, untuk mempertahankan pendapat maka mereka katakan Bumi bulat mereka sudah kembali pada titik dimana mereka beranjak, kejadian ini sama-sama kita tertawakan di akhirat nanti dan kita cari pendusta bentuk Bumi tersebut, kita suruh Push Up 1.000.000 kali. Dasar musyrikin taunya melawan Allah, apapun bentuknya atas nama perintah Allah Swt. maka kaum musyrikin tetap mencari pengecualian, mereka dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam bersama dengan Iblis dan pengikut-pengikutnya.
    Tenang saja saudaraku seiman dan seagama tidak sedikitpun Allah Swt. mengurangi Kasih Sayangnya kepada orang-orang yang bertaubat dan beramal soleh bahwa mereka ditempatkan didalam Syurga dan Janji Allah Swt. tidak pernah berubah.

    ReplyDelete